Satu Abad Lebih Mengabdi: Kontribusi MAS YAD Sukabumi untuk Negeri
- Minggu, 15 Januari 2023
- Berita Pengumuman Sekilas-info
- Administrator
- 0 komentar
Lebih dari sekadar institusi pendidikan, Madrasah Aliyah Swasta Yayasan Ahmad Djuwaeni (MAS YAD) Sukabumi adalah saksi sejarah perjuangan pendidikan Islam di Tanah Air. Berdiri di atas fondasi keikhlasan dan semangat dakwah, madrasah ini telah mengabdi untuk negeri selama lebih dari satu abad, mengawal generasi demi generasi menuju kehidupan yang lebih baik melalui ilmu dan akhlak.
Akar Sejarah dari Seorang Ulama Pejuang
Cikal bakal MAS YAD Sukabumi bermula dari berdirinya Madrasah Al Djuwaeniyah pada tanggal 20 Juli 1915 oleh almarhum R.H. Ahmad Djuwaeni. Beliau bukan hanya seorang ulama yang disegani di Sukabumi, tetapi juga dikenal sebagai tokoh pejuang yang turut mendirikan Pengadilan Agama di kota tersebut. Dengan semangat keislaman yang kuat dan visi pendidikan jangka panjang, beliau mendirikan madrasah sebagai wadah mencetak santri yang berilmu dan berakhlak mulia.
Transformasi Menjadi Madrasah Aliyah
Pada tahun 1981, seiring perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat, Yayasan Ahmad Djuwaeni memutuskan untuk memperluas jenjang pendidikan dengan mendirikan Madrasah Aliyah Swasta (MAS). Tepatnya pada 5 Desember 1981, MAS YAD diresmikan melalui SK dari Kementerian Agama RI. Madrasah ini menjadi jenjang lanjutan dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Diniyah yang lebih dulu beroperasi di bawah naungan yayasan.
Kualitas dalam Kesederhanaan
Berada di Jalan Veteran I No. 36, Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, MAS YAD terus menjalankan tugas pendidikannya dengan penuh dedikasi meski menghadapi keterbatasan fasilitas. Dengan akreditasi “B” dari BAN-S/M, madrasah ini tetap menunjukkan kualitas dalam hal pengajaran, pembinaan karakter, dan prestasi siswa.
Pendidikan yang Mengakar, Bukan Sekadar Formalitas
MAS YAD bukan hanya mendidik siswa untuk lulus ujian, melainkan membentuk manusia yang berakhlak mulia, memahami agamanya, dan siap menghadapi tantangan zaman. Dengan visi “Mewujudkan insan yang tafaqquh fiddin, berilmu amaliyah serta mampu menghadapi tantangan zaman”, madrasah ini merancang setiap proses pembelajaran agar relevan dengan kebutuhan spiritual dan sosial peserta didik.
Keteguhan di Tengah Keterbatasan
Salah satu kisah inspiratif dari MAS YAD adalah tentang bagaimana madrasah ini tetap berdiri teguh meskipun belum pernah mendapatkan bantuan renovasi besar sejak berdiri. Beberapa ruang kelas bahkan pernah ambruk, namun semangat para guru, siswa, dan pengurus yayasan tidak ikut runtuh. Inilah bukti bahwa niat yang tulus dalam mendidik tetap mampu bertahan di tengah keterbatasan fisik.
Kontribusi Nyata untuk Masyarakat
Ratusan alumni MAS YAD telah tersebar di berbagai daerah, berperan sebagai guru, tokoh agama, pengusaha, dan pegawai negeri yang membawa nilai-nilai yang mereka dapatkan selama menimba ilmu di madrasah ini. Kontribusi MAS YAD bukan hanya dalam mencetak lulusan, tapi juga dalam membangun karakter dan nilai sosial keagamaan di masyarakat Sukabumi dan sekitarnya.
Menjaga Tradisi, Menyambut Inovasi
Meski berakar pada tradisi pesantren dan pendidikan klasik, MAS YAD tidak menutup diri terhadap perkembangan zaman. Kurikulum dikembangkan secara berimbang antara pendidikan umum dan keagamaan, ditambah dengan kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya pengalaman belajar siswa. Ini menjadi bukti bahwa madrasah mampu adaptif tanpa kehilangan identitas.
Dukungan Masyarakat adalah Kunci
Kesuksesan MAS YAD hingga kini tidak lepas dari dukungan masyarakat sekitar yang masih percaya dan menjadikan madrasah ini sebagai pilihan utama untuk pendidikan anak-anak mereka. Kepercayaan ini menjadi energi besar bagi para pendidik dan pengelola sekolah untuk terus berbenah dan memberikan yang terbaik.
Mengabdi Sepenuh Hati untuk Negeri
Lebih dari 100 tahun bukan waktu yang sebentar. MAS Yayasan Ahmad Djuwaeni Sukabumi telah membuktikan bahwa keberlangsungan lembaga pendidikan bukan hanya soal fasilitas mewah, tetapi soal ketulusan niat, konsistensi perjuangan, dan cinta terhadap ilmu. Dari madrasah sederhana di Sukabumi, kontribusinya telah menyebar ke berbagai penjuru negeri.